SELAMAT DATANG Di Blog Reportase El Shadai, Tuhan Memberkati

KUDUSKANLAH KRISTUS

0 komentar

1 Pet. 3:15=18



 
Jumat Agung adalah hari dimana umat Kristen diseluruh dunia memperingati kematian Yesus di kayu salib. Berbicara tentang kematian Yesus ini saya menemukan empat hal yang menjadi makna dari kematian Yesus Kristus bagi kita. 

1.   Sebagai tanda kasih Allah terhadap manusia (Yoh. 3:16; 1Yoh 4:9; bd.1Yoh 5:3; Mat 22:37-39). Kasih Allah bagi manusia sangat besar. Bukan saja karena Allah adalah kasih (sehingga segala tindakan-Nya selalu dalam rangka mengasihi), tetapi juga karena keberadaan manusia merupakan bagian dari karya Allah. Manusia adalah ciptaan-Nya.  

2.    Sebagai tebusan kutuk (Gal 3:13; Zak 8:13). Pelanggaran manusia terhadap hukum Allah membuat mereka berada di bawah kutuk atau hukuman Allah (Sang Pemilik Hukum). Pertanyaannya adalah: ”Siapakah yang dapat dijadikan sebagai tebusan untuk seluruh manusia berdosa di sepanjang zaman dunia ini?” Tebusan itu harus seimbang dengan kematian semua orang berdosa tadi? Karena Allah memahami tidak ada pribadi lain yang senilai dengan semua hukuman bagi semua orang berdosa itu, maka Ia menyerahkan Yesus Kristus sebagai Penebus. Sebab, secara matematis, hanya Yesus Kristuslah yang memiliki kemampuan untuk mengangkat beban kematian semua orang berdosa. Ia mati sebagai tebusan atas kutuk Allah. Oleh sebab itu, setiap orang yang mengakui Yesus Kristus sebagai Penebus dan Juruselamatnya sudah terbebas dari kutuk.

3.     Sebagai pembawa kesembuhan (Luk 6:18; Ams 20:30; 1Pet 2:14). Kematian Yesus Kristus di kayu salib bukan hanya membawa pembebasan secara rohani bagi manusia berdosa tetapi juga membawa kesembuhan atas segala penyakit yang diderita manusia akibat dosa-dosa mereka itu. Itulah sebabnya Yesus Kristus tidak hanya sekadar mati, melainkan mati secara mengenaskan. Ia tersiksa dan terluka di sekujur tubuh. Semuanya itu meninggalkan berbagai sayatan atau bilur-bilur. Tubuh-Nya yang elok menjadi rusak. Untuk apakah semuanya itu? Ya untuk kesembuhan bagi manusia yang sakit. Oleh bilur-bilur-Nya itulah manusia dapat disembuhkan.

4.       Sebagai teladan bagi kehidupan (Yoh 13:15; 1Pet 2:21; bdk. 1Tim 4:12).  Kematian Yesus Kristus menjadi contoh bagi semua umat manusia mengenai sebuah pengorbanan yang sejati. Dia yang tidak bersalah dianggap bersalah; Dia yang tidak berdosa dianggap berdosa; dan Dia yang tidak terkutuk dianggap terkutuk. Itulah sebabnya kematian Yesus Kristus sangat mempesona banyak orang. 

Ia berkata kepada keduabelas murid dalam Injil Yohanes 13, ”Jikalau Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu saja membasuh kakimu, apalagi kamu terhadap saudara-saudaramu (sesama manusia).” Oleh sebab itu, marilah kita semakin bertambah tinggi kerelaan berkorban dalam kehidupan kita sehari-hari. Misalnya, ketika kita difitnah kita tidak membalas untuk memfitnah; ketika kita dirugikan, kita tidak membalas untuk merugikan; ketika kita dianiaya kita tidak membalas untuk menganiaya, melainkan selalu berusaha untuk berbuat baik bagi semua orang. Tuhan Yesus berkata: ”Dalam hal inilah kamu dikenal sebagai murid-murid-Ku, yakni apabila kamu saling mengasihi.”  

0 komentar:

Posting Komentar